Poetry Night
Ini adalah malam pertama saya semenjak di Aberdeen untuk datang di acara kebudayaan seperti ini. Mmm.. bentar bisa dibilang malam kebudayaan gak ya? hahaha.. soalnya kalau di Indonesia kan ini termasuk malam budaya ya, heehheh.. jadi gpp ya kita bilang ini malam kebudayaan dengan culture yang berbeda dengan ala-ala kampung halaman. :D
Yup, seperti yang bisa dilihat dari foto diatas, poetry night tidak hanya dihadiri oleh beberapa anak muda saja, melainkan opa-oma juga. Yang bikin saya tertarik adalah saya baru menyadari bahwa hidup disini sedetiknya dianggap sangat berarti, karena mereka benar2 bisa melakukan hal apapun yang mereka mau lakukan. Mereka berekspresi dengan cara posiitif untuk benar-benar mengembangkan minat dan bakat mereka. Saya benar2 takjub dengan hal ini. Ini salah satu bentuk energi dan atmosfir positif yang tak saya rasakan sepenuhnya di lingkungan tempat tinggal saya di kampung halaman. Well, sekali lagi, ini sangat subjektif ya, tapi saya merasa bahwa hidup disini untuk sementara waktu memberi saya pembelajaran hidup tertentu bahwa hidup memang harus dinikmati dengan cara yang baik dan lebih harus bisa menghargai diri sendiri.
Well..
acara dibuka pukul 6.30 malam, tapi saya sudah ada disana dari jam 5.20, hahaha.. karena saya mau makan sup plus mau liat beberapa buku disini. Tepat pukul 6.30, acara dibuka dan tentu saja sebelumnya suami ditanya oleh MC nya apakah kita memiliki puisi utk open mic? dan tentu saja kami menjawab tidak. wkwkwkwk.. Mungkin next time, kami akan berani membaca puisi disini tapi utk sekarang, nikmatin dulu aja poetry night ini. hehehe..
Acara berlangsung selama satu jam, tapi kami mendengar dan melihat banyak puisi dibacakan dengan beragam ekspresi. Sungguh menakjubkan pengalaman ini karena saya pun bisa mendengar dari oma-oma yang sudah sepuh sekali tetap membaca puisi dengan berani dan tanpa malu sama sekali. What a beautiful lady. :)
Intinya, dari acara malam ini, saya belajar sesuatu hal lagi bahwa tidak peduli berapa usiamu, semestinya itu tak akan pernah menghalangimu untuk selalu berkreatifitas dalam lingkungan sekitarnya dan kamu adalah kamu, tak akan berubah dari titik kesenanganmu meski orang bisa melihat jelas keriput di seluruh badanmu. Bukan susutan kulitmu yang perlu diperhatikan, tapi lebih bersyukur dan menghargai diri sendiri karena itu juga bagian yang baik untuk mengubah atmosfir lingkungan. :)
Well, lingkungan positif akan memberikan dampak positif kan?
Aku padamu, Aberdeen.
Januari 2017
0 comments:
Post a Comment