Tidak bisa dipungkiri, patah hati benar-benar menyakitkan. Dan saya, saat ini, sedang mengalami masa itu.
Setelah melewati fase nangis-nangis, fase tidak boleh sendirian dan harus ngobrol dengan banyak orang, fase tidak boleh diam--> trust me, saya bahkan sudah bisa menyulam dan menjahit, saat ini adalah fase adu kekuatan dengan memori. Menurut saya ini adalah fase yang paling sulit, karena seketika terlintas bayangan-bayangan atau kenangan-kenangan yang pernah saya alami. Dan itu lebih sakit ketimbang gigi ngilu, karena untuk menghilangkan kenangan sekilas itu, saya harus benar-benar tidak diam, padahal saya tinggal di rumah sendirian. Saya bahkan tidak hanya mencuci baju dengan tangan, saya juga membersihkan kamar mandi, mengepel semua lantai (dan itu ada 4 lantai dengan 7 kamar), dan me-lap tembok?
Saya juga kembali aktif di monas (lari pagi dan lari sore). Tapi ternyata lari dari kenyataan dengan cara seperti ini masih juga belum mempan.
Kebetulan, saudara saya dari Malang berkunjung ke Jakarta, yang biasanya dia tidur di kamar terpisah, kali ini saya memintanya untuk tidur sekamar dengan saya. Tujuannya? pengalihan! dan itu berhasil! meski cuman satu minggu. Tapi setidaknya dalam satu minggu, saya tidak memikirkan apapun dan tidak merasakan kesedihan yang berlarut-larut. Momen bangun tidur adalah saat yang menyedihkan, karena membuat saya teringat sesuatu.
Sampai pagi ini, saya tiba-tiba rindu untuk mendengarkan lagu nya opick. tiba-tiba saja. dan saya mengklik lagu tombo ati, hehe.. entah apa maksudnya obat hati itu bisa dikatagorikan dalam kondisi saya atau tidak, tapi setidaknya saya berusaha mengobati luka di hati saya. hehe..
1. Baca Al Quran dan maknanya;
2. Sholat Malam dirikanlah;
3. Berkumpullah dengan orang sholeh;
4. Perbanyaklah berpuasa;
5. Dzikir malam perpanjanglah.
Belakangan, saya menjadi lebih rajin baca Al Quran, bukan hanya di rumah, tapi juga di kantor. Sampai temen seruangan saya mendadak menjadi heran kalau saya baca di ruangan. (maklum temennya cuman 2 di ruangan), yang awalnya lirih suaranya mendadak tiba-tiba menjadi besar tanpa saya sadari. :D sampai berasa di masjid kayaknya mereka. -.-" hehehe.. tapi saya sudah minta maaf duluan sih kalau mau ngaji, tapi Mas Adam (salah satu teman saya) mengijinkan, jadi ya gitu, daripada hati sedih dan senyap. *berusaha sibuk*
Karena Andre (temen saya seruangan lainnya) hobbynya adalah puasa sunnah, saya mendadak ikutan rajin puasa juga. Setiap hari dia mah puasanya, selain senin kamis ya, saya sampai malu sendiri kalau saya makan di ruangan. Bener2 berasa ramadhan kalau deket Andre, hehe.. *karena tempat duduknya sebelahan ya* Tapi bener deh kata Opick, kalau lagi puasa, saya seakan tidak punya ambisi untuk marah atau protes terhadap apapun, woles aja. *berusaha sibuk*
Soal berkumpul dengan orang sholeh, inshaAllah semua teman saya sholeh ya. :D dan karena saya lagi berusaha ngobrol dengan buanyak orang, jadi ini juga membantu saya saat ini, *berusaha sibuk* Selain itu, saya juga ngobrol dengan psikolog. Benar-benar membantu saat kita ingin curhat tentang sesuatu tapi kita ngobrol dengan orang yang tidak men-judge siapapun. Sikap netral dan logis inilah yang membuat saya sedikit banyak ingin tetap berpikir optimis dan normal.
Iya, kali ini saya benar-benar kesulitan untuk segera melupakan yang terjadi. Banyak kemarahan yang ada dalam diri saya. Marah terhadap banyak hal dan seakan ingin bertanya tentang banyak hal. Perasaan lelah, dibohongi, minder, kacau, lega, sedih seakan menumpuk jadi satu. Its not good but i am giving my best in this episode!
Nah, kali ini tombo ati versi saya ya:
saya setuju dengan kelima yang Opick bicarakan, ditambah olahraga *lari pagi* dan ngaruh ke berat badan sayaaaaa.. wkwkwkwk.. finally, 2 kg lagi menuju berat bada ideal. ^,^
Saya juga ngobrol dengan senior yang saya anggap memiliki pengaruh kepada saya dalam hal apapun, baik akademik, pekerjaan, prestasi, apapun, semuanyaaa.. Tapi ngobrolnya gak cuman curhat ya, tapi ngobrol banyak hal. Dan menurut saya ini membawa perubahan yang baik kepada saya. Saya lebih bisa mengenal mereka secara lebih lagi. Dan ini menyenangkan. :D
Selain itu, obat hati adalah pengakuan dosa! Sholat Taubatttttt! Saya punya banyak dosa. Kalau jalanan lagi macet, saya suka bawel (padahal bawelnya sama diri sendiri juga), atau dosa-dosa lainnya yang menurut saya membuat saya menyesal karena telah melakukan itu sih. Setidaknya saya berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan tidak melakukan kesalahan yang akan saya sesali ke depannya.
Entah ini sesuai dengan tidak dengan judulnya (atau malah curhat?) haha.. Tapi setidaknya saya akan terus menulis (masalah tulisannya bermutu atau tidak, itu perkara lain ya. wkwkwkw)
0 comments:
Post a Comment