Masalah Rumah Tangga (bagian kuecil)

Selain berperan sebagai anak kedua di tata urutan putri papa kim, saya juga berperan sebagai anak tertua di wilayah DKI Jakarta. (Karena kakak saya stay di Malang, adek saya masih kuliah di Jerman). Rasanya? saya jadi sangat menghargai peran mamaaaaaaa... hehehe.. kenapa begitu? Saya sangat menghargai peran ibu, baik yang berkarir sebagai ibu perkantoran, ibu wirausaha, bahkan ibu rumah tangga. Semuanyaaa saya saluttttt... Mungkin sekarang saya sedang berproses, tapi ini proses yang cukup cukup rumit. :D

Di Jakarta, hidup di kota beringas, dimana setiap detiknya pasti berlomba dengan apapun, waktu ataukah sale.. hohoho.. intinya semua harus berger(ak) cepat dan cepat. Tinggal bersama papa, tentu punya tanggung jawab yang besar. Memastikan bahwa makanan yang dimakan papa harus higienis dan bersih, memastikan kate happy dengan kandang barunya, rumah harus bersih dan wangi, no debu bertebaran, pasti sangat rumit. Apalagi dari senin-jumat saya pasti stay di kantor. Mulai dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, itupun kalau tidak ada tambahan waktu. Pasti berat, pasti *sambil nyakar tembok*. Awalnya saya merasa kesulitan adaptasi, sampai saya harus memecah piring dan menendang ember untuk mengatasi rasa untup-untup saya *gila*, hahaha.. tapi sekarang semua menjadi lebih mudah, mudah, dan mudah.

Kenapa? karena saya dibantu dengan tenaga bantuan. :), saya lebih suka memanggilnya begitu ketimbang pembantu. atau lebih halus lagi, mbak-mbak yang jaga rumah. hehehe.. Lewat beliau, saya terbantu, karena saya tidak lagi mengurus semua secara langsung, saya dibantu banyak hal, mulai gari mencuci baju, membersihkan rumah, memasak, mengunci dan membuka pintu garasi, menjaga kate, dan memasak untuk papa disaat malam (ini pasti terjadi di tengah malam aka papa kelaperan :) ).

Tentu saja, ini pasti bagian terkecil dalam rumah tangga, memiliki personal assistant (wahhh...). Susahnya adalah saat pemilihan. Ada yang betah tapi kerjanya masyaAllah, ada yang gak betahan tapi kerjanya bagus, ironisnya ada pula yang ngawut tingkat dewa dan gak betah. Saya selama disini sudah mengalami perganti mbak-mbak selama 4 kali. susahnyoooooooo..

sekali lagi, ini hanya bagian terkecil, hehehe... sekarang saya masih single, ini sudah rumit. Tapi mungkin ketika saya sudah berumah tangga semua akan terasa lebih ringan kali ya? hehee.. saya suka memasak untuk papa, tapi karena terhambat waktu, jadi saya cuman bisa masakin waktu pagi sekali atau pas weekend. Pinginnya pas udah punya suami ntar *ngayal dulu*, saya mau masak apa aja, kapan aja kalau diminta suami saya.. hehehe.. *senyum senyum sndiri*

Sekali lagi, ini bagian terkecil dan saya sedang berproses. Sekedar mengingatkan, di luar sana mungkin buanyak wanita yang berkarir atas restu suaminya, memiliki anak, punya suami *iyalah*, yang pasti lebih rumit, hahahhaa... tapi pasti mereka senang melakukannya. Pasti.. karena sebenarnya tanggung jawab itulah yang membuat wanita bahagia, setidaknya menurut saya. hehehe... *sekali lagi menurut saya*

well.... doakan agar saya mendapat mbak2 yang baik, yang bertanggung jawab dan betah.. aamiin..