Tuesday, March 14, 2017

Ujian Lisan: C2 rasa A1

3:52 PM Posted by Kaki Rima No comments
Kemarin, 13 Maret 2017, tepat pukul 10.20 am, saya berangkat dari flat kamar satu di daerah King street kota ini menuju kampus, yang jaraknya bisa ditempuh kurang dari 5 menit. Kebetulan gedung ini merupakan gedung kampus terdekat dari arah rumah. Tidak seperti biasanya, pagi itu saya merasa semi percaya diri. Artinya antara percaya diri dan malas melakukan sesuatu. Yes, roda hati manusia sedang bergerak, mungkin juga pengaruh hormon, karena nyatanya "bulan" tengah mendatangi saya keesokan paginya. Haha.. 

Saya mengenakan baju semi resmi dengan warna kerudung yang sesuai, dengan harapan dapat meningkatkan mood saya hari itu. Saya berdandan rapi, menanyakan pada suami apakah saya sudah ciamik hari itu. Suami mengangguk dan saya berangkat. Tepat di depan toko Spart, di perempatan bang-jo, saya berdiri sembari menekan tombol yang intinya biar kita diijinkan lewat gitu ya, sambil berdoa dalam hati agar ujian lisan ketiga kali ini nilainya bisa meningkat lagi. Saya diam. Konsentrasi, sampai saya tiba-tiba tersadar seakan ada seseorang yang menarik tas saya dari belakang. Saya setengah terhuyung tapi bisa menahan diri dengan memegang tiang di sebelah kanan saya, tak lama kemudian, saya menyadari ada burung di atas kepala saya sedang membuang kotoran seenaknya dan mengenai jaket dan celana saya. Iya!!! zlamittttt gitu.

Saya memekik pelan, saya panik karena waktu sudah terlalu mepet untuk berjalan pulang dan ganti baju. Saya menekan tombol lagi karena saya sudah kehilangan kesempatan untuk menyeberang jalan. "ada apa ini?" batin saya. Dari sekian banyak hari saya ada di sana, berhenti di titik yang sama, kenapa hari ini saya diberikan "berkah" dan "kebaikan" hati burung itu? 

Saya menghela nafas dan berjalan kembali. Dengan gontai, mulai menurun kepercayaan dirinya dan meningkat rasa nano-nanonya. Saya memikirkan strategi apa yang harus saya lakukan, karena saya tidak mungkin naik gedung dan naik lift disaat baju saya jelas-jelas ada kotorran burungnya. Kasian yang lain nanti karena harus mencium baunya dari arah dekat. Biuh. 

Akhirnya, saya menyobek beberapa kertas "penting" yang ada di dalam tas, menuangkan air minum saya dan membersihkannya. Gagal. Saya mencoba mencari ranting dan daun kering agar setidaknya bisa membersihkan "luka" itu, tapi sekali lagi gagal. Saya diam. Mulai pasrah. Saya bisa merasakan pinggang saya mulai sakit karena kurang tidur beberapa saat ini. Saya diam dan berdoa, "Saya tahu ini semester berat ya Allah, tapi hari ini saja, biarkan saya menyerah atau pasrah. Saya benar-benar sudah lelah. Saya hanya ingin belajar, ya Allah."

Biasanya disaat seperti ini, saya pasti sudah mengambil hp dan menelepon suami saya untuk bercerita mengenai apa yang saya alami. Tapi kali ini, saya memutuskan menyimpannya. Setelah sudah agak bersih, saya memutuskan untuk masuk ke dalam gedung. Saya melipat jaket yang "ternoda" ke arah dalam dan menutupi "bau"nya agar tidak menyebar. Setelah tiba di lantai 3, langkah saya langsung berjalan menuju toilet perempuan. Wow, ada bau tak sedap disana. hahaha.. tapi saya tetap melangkah. Bau tak sedap ini hanyalah "ujian" kecil setelah saya diberi hadiah kotoran burung pagi ini, jadi saya tak akan goyah. Saya berusaha membersihkan secepat mungkin karena saya harus sudah berada di ruangan untuk mempersiapkan ujian saya. 

Setelahnya, tiga dosen masuk dan saya ujian. 

Di dalam ruangan, tidak seperti biasanya, kali ini saya berbicara dengan lebih terbata-bata. Lebih. Saya sampai meminta waktu sebentar untuk menenangkan diri, namun saya tidak berhasil. Mereka "memborbadir" saya dengan pertanyaan. Berhasil saya jawab, tapi tetap tak menghilangkan kesan "tidak siap" hanya karena saya menjawabnya terbata-bata. Topik yang saya bawakan ini memang momok. Karena bahannya lebih banyak dibanding topik-topik lainnya, jadi jelas, sudah terbata-bata, banyak pertanyaan, dan saya tidak sempat menyelesaikan presentasi saya. 

HAYATI PASRAH.

Setelah presentasi, saya menghela nafas. Mata saya agak berkunang-kunang sedikit, sedikit menyesal karena tidak bisa perform dengan hasil terbaik tapi di satu sisi saya juga berpikir "bodo amat.. bodo amat." Tapi bohonglah kalau saya bodo amat gitu, bukan saya sekali. Hahaha.. saya tetap berpikir dan diam. 

Setelah semua anggota tim menyelesaikan presentasinya, kami diminta menunggu di luar untuk menunggu panelnya berdiskusi. Saya menjauh dari keramaian tapi sayangnya diikuti salah satu teman baik saya dari Cina. Hahaha.. niat pingin sendiri jadi gak jadi. Dari awal dia sangat riang, emang sudah bawa-an dari lahir sepertinya. Saya kemudian diundang untuk menghadiri salah satu acara yang diadakan teman-teman Jepang disana, sebelum makan siang. Saya langsung mengiyakan. Langusng mengiyakan! hahaha.. Saya sudah lelah beberapa minggu ini, jadi break sebentar rasanya tak dosa kan ya?

Sepanjang berdiskusi dengan teman saya tersebut, tiba-tiba saya serasa dapat "wangsit", bahwa terkadang disaat kita sudah berusaha dan hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan itu bukan hal memalukan. Itu sangat normal. Biasa saja. Kalau hari ini gagal, coba lagi hari besok, kalau hari ini tidak semangat, satu tahun masih punya 354 hari buat terus berjuang. Tak ada yang salah dari merasa lelah. Saya manusia. Itu NORMAL! itu WAJAR! Saya sendiri yang bilang berulang kali bahwa saya ingin belajar dan berkembang. Ini proses perkembangan saya! Sebenarnya dengan merasa sedih karena kegagalan sehari, apa yang membuat saya sedih? It's totally normal!

Saya diam. Mengangguk setuju dengan perang kata yang berkecamuk dalam pikiran saya. Saya mengangguk lagi. Saya merasa "bebas". 

----

Kami semua dipanggil masuk dan diberikan feedback dari masing-masing dosen. Tidak ada nilai yang disebut, tapi saya yakin hari ini saya mendapat nilai C, hahahhaa..

Akhirnya saya pergi bersama teman-teman saya, bercanda bersama, makan bersama dan nilai ujian kami masuk. 

C2.

Hahahhaa..

Saya menutup HP saya, kembali makan dan kembali mengobrol dengan teman saya. Kali ini dengan riang. 

----

Hari itu, pertama kali di sepanjang perjalanan di mata kuliah tersebut saya mendapat C2. Penurunan drastis memang, tapi kali ini, untuk pertama kalinya, saya merasa tidak sedih, saya merasa "lepas" dan "bebas". 

Selain masih ada satu kali lagi ujian lisan yang diadakan minggu depan, saya juga merasa bahwa saya belajar sesuatu hari ini. Saya sedih tapi ternyata saya jelas masih ingin berjuang. Saya kecewa tapi jelas saya masih ingin bangkit dan meneruskan perjalanan. Saya "kesakitan" tapi jelas saya masih ingin berkembang. Saya ingin berkembang, berkembang, dan berkembang. Apapun prosesnya, saya ingin berkembang. 

Saya tak akan lagi menuntut bahwa perjalanan di proses berkembang saya haruslah semarak dengan kebahagiaan, saya tak akan lagi menuntut bahwasanya matahari harus terus bersinar di malam hari. Saya akan mengikuti prosesnya, menikmati setiap "perih" dan getirnya mencari ilmu yang membuat saya berada ribuan kilometer jauh dari zona nyaman saya. Saya mau terus berjuang, entah apapun hasilnya, sampai saya ada di garis finish dan duduk minum jus alpukat kesukaan saya, dengan senyum penuh syukur dan puas nantinya. Saya akan terus berjuang karena saya ingin berkembang. 

Yes, ini dia..
C2 rasa A1.

Aberdeen, 14 Maret 2017
8.52 am

Abis sarapan, niat mau mandi masih males, hahahaha..

0 comments: