Saya masih gemetar
Belum sampai lima menit lalu, saya menghadiri seleksi wawancara dengan tim panel untuk mengikuti kelas tambahan sebagai persiapan perlombaan MCC.
Awalnya saya ragu untuk mengikuti interview ini, gelembung dipikiran saya mengatakan bahwa saya mungkin tidak cukup mampu untuk berada di tim ini nantinya. Saya terus berdiri di depan pintu masuk ruangan ini, diam dan berpikir ulang apakah saya harus mengetuk atau tidak.
Awalnya saya ragu untuk mengikuti interview ini, gelembung dipikiran saya mengatakan bahwa saya mungkin tidak cukup mampu untuk berada di tim ini nantinya. Saya terus berdiri di depan pintu masuk ruangan ini, diam dan berpikir ulang apakah saya harus mengetuk atau tidak.
Sebenarnya tidak ada salahnya mencoba kan? nothing to lose, keterima syukur, enggak juga gpp, hanya saja saya tiba2 mendadak ciut nyalinya.
Ketika saya memutuskan untuk memutar balik langkah kaki saya, kawan saya, Ana, seorang Filipina, mengatakan pada saya untuk terus maju dan terus percaya diri. Setidaknya kelas ini akan membuat kita menjadi orang yang berbeda nantinya. Kalimat itu yang menjadi pegangan saya ketika akhirnya saya memutuskan untuk mengetuk pintu dan masuk.
Datang lebih awal, setengah jam lebih dulu ketimbang yang dijadwalkan, ternyata membuat saya terlihat rajin, hehe.. padahal kelasnya belajarnya memang bubar lebih cepat dari waktu yang seharusnya dan karena suasananya hangat, kepercayaan diri saya naik secara perlahan tapi pasti.
Yang saya pegang dalam interview ini adalah lolos tidak lolos yang penting jujur. Kalau mereka tanya apakah saya pernah berdebat dengan bahasa inggris, tak usah malu untuk katakan tidak. Karena memang benar, saya berdebat hanya menggunakan bahasa jawa dan Indonesia saja seumur hidup saya, hehehe.. intinya saya jujur aja lah. Ini saya, ini kemampuan saya, ini kemampuan bahasa saya.
Akhirnya, entah pengumumannya apa, yang jelas inshaAllah itu yang terbaik.
Setidaknya bila tidak terpilih, saya sudah belajar satu hal lagi disini, bahwa untuk belajar menjadi sesuatu yang baru memang benar membutuhkan nyali dan kepercayaan diri. :)
Setidaknya bila tidak terpilih, saya sudah belajar satu hal lagi disini, bahwa untuk belajar menjadi sesuatu yang baru memang benar membutuhkan nyali dan kepercayaan diri. :)
Bismillah, ada yang Maha Tahu mana yang terbaik.
Old Senate Room, University of Aberdeen
14 Sept 2016
14 Sept 2016
0 comments:
Post a Comment