Tuesday, August 28, 2012

Tes Kesehatan Haji

4:08 PM Posted by Kaki Rima No comments
Tulisan ini saya buat dengan tujuan untuk menyebarkan informasi terkait dengan pelayanan tes kesehatan guna keperluan persyaratan keberangkatan haji. Tahun 2012 ini, saya, insyaAllah bersama ibu saya akan menunaikan ibadah suci . Saya sudah mendaftar sejak tahun 2008 dan mendapat porsi keberangkatan pada tahun 2011, namun, karena Allah mempunyai rencana lain, sehingga, saya dan ibu saya harus menunda keberangkatan selama setahun dan insyaAllah, pada tahun ini, bulan Oktober nanti, kami berdua insyaAllah siap berangkat ke tanah suci.

Tes Kesehatan
Disini yang akan saya bagikan adalah pengalaman saya mengikuti tes kesehatan untuk memenuhi persyaratan ibadah haji. Pertama adalah tes kesehatan tahap pertama di puskesmas setempat. Tes kesehatan tersebut hanya seputar konsultasi dengan dokter puskesmas, pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, dan lain sebagainya, yang artinya tidak memerlukan usaha fisik yang terlalu keras.
Berikutnya, selang beberapa bulan, saya mengikuti tes kesehatan kedua, sebenarnya tes kesehatan kedua ini diadakan oleh Rumah Sakit yang ditunjuk, karena saya berangkat dari Kota Malang, jadi RS yang ditunjuk adalah RSI (Rumah Sakit Islam) di daerah Dinoyo, Malang. Sebelum mengikuti tes kesehatan di RSI, saya terlebih dahulu mendatangi puskesmas guna mendapatkan buku hijau. Buku hijau ini adalah buku yang menerangkan mengenai tes tes dan informasi yang terkait dengan tes kesehatan yang kita jalani. Sebelum mendapatkan buku ini, di puskesmas, saya diwajibkan menjalani serangkaian tes kesehatan fisik, yaitu lari 80 putaran (ukuran ruangan). Nantinya, petugas akan mencatat berapa lama kita menyelesaikan putaran ini, tapi sebelumnya kita ditensi terlebih dahulu. Kalau hasil tensinya terlalu tinggi, petugas tidak mengambil resiko untuk meminta kita lari dan langsung menyerahkan buku tersebut. 
Setelah mendapatkan buku hijau tersebut, saya pergi ke RSI. Di RSI, prosesnya cukup mudah dan lengkap. Tujuan dari tes kesehatan ini adalah untuk memastikan kita sehat dan disuntikkan vaksin meningitis.
Setelah mendaftar, saya ditawari untuk vaksin influenza, namun karena yang disubsidi pemerintah hanyalah vaksin meningitis saja, maka untuk yang menginginkan vaksin influenza, maka calaon jamaah haji dibebankan 150ribu. Sebelumnya, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa CJH yang akan divaksin influenza tidak alergi ayam dan telor. Setelah tes kehamilan (untuk memastikan hamil atau tidak), saya mengikuti tes EKG (rekam jantung), konsultasi dengan dokter, hingga akhirnya vaksin meningitis dan vaksin influenza, serta rontgen.
Buku Hijau dan Lembar Daftar dari Puskesmas juga diberikan di RSI yang nantinya akan langsung diberikan pada Dinas Kesehatan.
Begitulah pengalaman saya selama tes kesehatan haji.
Mudah mudahan infonya bermanfaat ya.. 

Tuesday, August 14, 2012

I Love..

12:17 PM Posted by Kaki Rima No comments
Saya suka ketika kamu tertawa, rasanya menyenangkan sebagian dunia
Saya suka ketika kamu memutar bola mata, rasanya seperti melihat bayi mungil yang melihat sesuatu yang menyenangkan
Saya suka ketika kamu bernyanyi, rasanya seperti mendengar suara yang selalu riang
Saya suka ketika kamu berpendapat, rasanya semua itu adalah ide yang baik dan harus didengar
Saya suka ketika kamu tak memilih milih siapa yang harus jadi temanmu, rasanya itu mendamaikan
Saya suka ketika kamu bercerita apa saja, karena rasanya saya boleh menjadi bagian dari cerita-ceritamu
Saya suka ketika kamu memilih percaya pada saya dan hanya membaginya pada teman terdekatmu, karena rasanya sangat penting menjadi yang dipercaya dalam hidupmu
Saya suka ketika kamu mengusap rambutmu ketika bercerita, karena membuat saya percaya kalau kamu bisa mengekspresikan apa saja tentang perasaanmu

Akhirnya, 
Ternyata, saya memang suka apa saja tentang kamu.
Ternyata, saya mencintaimu, dari hal-hal yang terdengar tak baik padamu, hingga yang sangat baik sekalipun.
Ternyata...

Thursday, August 9, 2012

Orang baik, parameternya apa?

8:53 AM Posted by Kaki Rima No comments
Kalau tak salah ingat, umur 20 tahun, saya memutuskan menutup aurat saya dengan berkerudung. Berbekal kemantapan hati dan merasa masih banyak hal yang dipelajari tentang agama saya, saya memutuskan mematuhi apa yang diperintahkanNya. Saya belajar melalui banyak proses untuk menemukan jawaba dari pertanyaan yang terkadang timbul dari perlakuan orang disekitar saya. 
Jujur, saya dulu masih bingung, kenapa perempuan yang berkerudung panjang selalu diidentikkan jauh lebih baik dari yang tak memakai kerudung? padahal, berdasar banyak hal disekitar saya, itu belum tentu. Bukan baik tidaknya hati itu yang menentukan dia baik, tapi kerudungnya. Semakin panjang, semakin baik. Terkesan alim dan lebih bisa menjaga diri.
Hati saya semakin resah dan merasa tak aman, mungkin, Allah punya cara lain untuk mengetuk pintu hati saya untuk mematuhi perintahNya. Setiap kali saya melihat tayangan di televisi, mendengarkan radio, baca buku, pergi kemanapun, yang dibahasnya selalu perihal kerudung, kerudung, dan kerudung. Ditengah kegalauan saya mencari jawaban, saya memberanikan diri untuk bertanya ke salah satu sahabat saya, yang secara nalar, tak mungkin memakai kerudung, tapi ternyata dia memakai terlebih dahulu. Pertanyaan "kenapa dulu kamu pakai kerudung?" langsung terlontar saat saya meneleponnya karena tak kunjung bisa bertemu dia secara langsung. Dia tertawa dan menarik nafas panjang, setelah beberapa lama dia menjawab, "kamu kalau kuliah, masuk terus?", saya jawab iya, lalu dia tanya lagi, "kalau naik motor pakai helm?", saya mengiyakan lagi, "itu dia. Kamu turuti peraturan yang dibuat manusia, terus kenapa tidak dengan yang dibuat oleh Allah?". Sungguh, saya terdiam. Tak menyangka jawaban itu membuat saya mematung sementara waktu. Jauh dari lubuk hati ini mengucapkan istighfar sebanyak mungkin selagi bisa. 

Selama hampir lima tahun, saya masih mencari jawaban tentang pendapat orang-orang, apa hati yang baik itu hanya ada pada orang-orang yang nampak taat padaNya? saya katakan nampak, karena sesungguhnya, tak ada yang mengetahui kebenaran sejati dari hubungan antara manusia dengan Tuhannya ya. Mungkin yang nampak religius, memang sereligius itu, tapi kita tak bisa memastikan kan? Jadi selama itu, saya mengakui, saya berusaha bergaul dengan orang baik. Baik yang parameternya saya sendiri yang tentukan. Karena ada yang bilang bergaul dengan orang baik akan membawa kita ke kebaikan. Lima Tahun. Sampai saya sadari sendiri bahwa itu tak sepenuhnya benar. Dalam perjalanannya, saya ditunjukkan bahwa terkadang ada juga orang baik yang memang pergaulannya sangat baik, ketaataannya sangat baik, tapi justru karena anggapan dia baik itu, dia merasa bahwa dia baik dan bisa mengejudge orang lain yang cara bergaulnya berbeda dengan dia.
Kaget? pasti. Saya terus berpikir, bagaimana bisa orang baik seperti yang dia tahu itu mengejudge orang tak baik hanya karena orang lain itu tidak melakukan kebaikan dan ketaataan seperti dirinya? apakah itu orang baik yang sesungguhnya? Dia memang punya latar belakang pendidikan yang baik, keluarga yang baik, lingkungan yang baik, semuanya baik, tapi apa karena banyak kebaikan disekitarnya itu yang berani membuatnya nampak begitu baik hingga dia punya judgement tentang orang lain?

Di waktu yang sama, 
Seseorang yang saya kenal baik, membukakan mata hati saya tentang semua pertanyaan saya. Dia tak "sebaik" orang yang saya kenal sebelum-sebelumnya, yang tak pernah ada di lingkungan saya, yang selalu dianggap "rusak" oleh lingkungan saya membukakan mata hati saya tentang semua itu. Dari pandangannya, dari sikapnya, dari penghormatan dan penghargaannya terhadap banyaknya hal yang dia lalui, membuktikan banyak hal kepada saya, bila parameter baik itu tak terdefinisi, abstrak, dan luar biasa tak ternilai. 
Bahkan, untuk menganggap dirinya jauh lebih dari teman yang sama dengan dia perilakunya saja dia tak berani. Bahkan dari dalam dirinya, menurut saya banyak potensi kebaikan dan kebaikan yang sudah tersebar. Sungguh Allah lah Yang Maha Mengetahui semuanya. Pelajaran hal ini untuk saya, tak akan semudah itu saya mengejudge orang hanya karena ia berbeda dari saya dan "parameter" kebaikan yang entah siapa yang menetapkan. Allahu Akbar.

Wednesday, August 8, 2012

Kate sakit kulit, kucingkuuuu...

12:40 PM Posted by Kaki Rima No comments
Semalam, kucing saya, saya bawa ke dokter. Awalnya saya tidak tahu kalau dia sakit sampai ketika saya ke petshop, tukang mandiin kucing saya bilang kalau kucing saya kena penyakit kulit. Kagetlah saya. Setelah saya amati, iya lo.. kucing saya, Kate, bulunya gampang rontok, trus ada bagian yang rata gitu di kulitnya. Saya takutnya itu karena jamur, karena sepulang dari petshop, saya langsung browsing dan mencocokkan tanda2 gejalanya. Takutnya sih itu dan untuk mengakhiri penderitaan pikiran saya atas penyakit kucing saya, saya putuskan untuk membawanya ke dokter! Jeng jengg... :D

Sebelumnya saya browsing juga di mbah google ttg dokter yang dekat dengan rumah, sebenarnya kucing saya sering saya bawa ke alamat dokter yang di jalan kartini itu, tapi gak tau kenapa, telpnya mati terus *flexi sih nomernya jdi kalau mati kan ketauan*.
Sehabis buka puasa di rumah, saya mempersiapkan kate untuk dibawa ke dokter yang ada di jalan biak itu. Setelah siap, berbekal map yang saya print dari google maps, saya datangi alamat prakteknya. Bersih tempatnya. Dokternya kebetulan yang jaga namanya dokter Tina. Baik. Terus dikasih penjelasan banyak soal penyakit kate. 
Untungnya kucing saya tidak terkena jamur, yey.. tapi hanya kutuan. hehe.. kayaknya kate ketularan kutu dari petshop waktu dimandiin deh, kan sisirnya gantian gitu ya. :( *merasa bersalah
Setelah diperiksa, kate di suntik gitu, trus disemprot spray kutu, trus di ksih salep n di kasih obat. Hehe.. komplit. oya sebelumnya kate diukur suhu badannya dan ditimbang. Beratnya donggg cuman 2 koma berapa kilo gitu. kuyusss bangetttt... suhunya 39.5 juga, padahal normalnya 37-38.

Pelajaran berharga nih buat saya. Biar lukanya gak dijilat-jilat, untuk sementara kepala kate dikasih corong gitu. Penyesuaia corongnya 5 hari dan selama beberapa waktu kate harus pakai corong itu. Kasian dia, susah sebenernya ngliat kate sedih gitu tapi mau apa lagi, demi kate.

Jadi, setelah ini, tak akan saya biarkan sisir lain menyentuh kate.JANJI!

Tuesday, August 7, 2012

Chunking Mansion

10:03 AM Posted by Kaki Rima No comments

Selama mengunjungi Hongkong di Bulan Mei 2012 lalu, saya dan sahabat saya menginap di Chunking Mansion. Saya datang dari arah pelabuhan Tsim Tsa Chui karena saya dan sahabat saya datang dari Macau. Sebelumnya, saya sudah melakukan banyak riset tentang perjalanan dari pelabuhan ini ke tempat saya tinggal selama di Hongkong ini. Ada yang mengatakan jaraknya dekat, ada yang bla, dan bla. Saya menghargai banyaknya artikel yang menjelaskan tentang itu, tapi kalau tidak dibuktikan sendiri, kita tak pernah tahu pendapat orang kan? :)
Karena datang dengan membawa tas ransel di punggung yang berisi makanan, belanjaan di Macau, dan baju2 plus peralatan perempuan yang terbilang sedikit cukup berat, jarak yang seharusnya memang dekat itu nampak sangat jauh. Kami berdua hampir semaput aka pingsan saking capeknya. Tapi capek ini masuk katagori capek senang ya. Saya juga menikmati daerah sekelilingnya kok, pemandangannya, orang2nya.
Masuk Hongkong dari pelabuhan ini, saya bertemu dengan orang2 yang memudahkan perjalanan saya. Setiap kali kami terlihat bingung, ada yang bertanya kepada saya kemana tujuan saya kemudian dia menanyakan saya muslim dari mana sambil menunjuk kerudung saya. Dengan bangga dia mengatakan pada saya bahwa dia muslim dari India. Dan itu terjadi beberapa kali, sampai saya akhirnya menemukan Chunking Mansion yang terkenal untuk backpacker itu. :)

Chunking Mansion
Ya, saya berdiri tepat didepannya. Baru pertama kali ini, saya melakukan perjalanan khusus jalan2 bersama sahabat saya. Pertama kali. Di Luar Negeri kami, di luar wilayah aman kami. Ala backpacker.Chunking Mansion dan gedung2 sebelahnya memang gedung yang cukup terkenal di Hongkong karena sebagian besar yang menginap disana adalah backpacker dari banyak negara. Chunking Mansion juga terkenal dengan hal-hal yang "dicetak miring". Hehe.. Awalnya, waktu saya searching di Internet via agoda.com saya sempat ragu, karena ada yang koment sedikit menakutkan. Tapi begitu saya sampai di depan gedungnya, biasa saja. Yang nampak menakutkan menjadi menyenangkan.
Semalam disini cukup murah, tapi ada juga yang dapat lebih murah dari kami, tapi ya sudahlah. Semalam, saya pribadi hanya cukup membayar 150ribu saja. Ada kawan backpacker dari Indonesia pula, dia hanya membayar 100ribu saja. Sebenarnya Chungking Mansion itu satu gedung yang terdiri dari beberapa nama hostel, ukurannya rata2 sama. Jangan bayangkan luas, kata cukup luaspun tidak, tapi cukup layak untuk ukuran backpacker untuk istirahat dan menruspung (luruskan punggung). Hehehe.. Ada saran juga dari backpacker sebelumnya, karena ukurannya rata rata sama, jadi lebih baik cari yang harganya termurah. :D
Suasana di Mansion ini cukup ramai, ada penjual makanan india dan makanan halalnya, ada penjual nomer perdana, ada money changernya juga. 
Memang ada baiknya kita menukar uang HKD (Hongkong Dollar) dari Indonesia, tapi selama saya jalan2 di sana, ada beberapa money changer yang nilai tukarnya lebih murah jika kita menukarnya di Hongkong kok. Jadi jangan khawatirlah. :)
Chunking Mansion ini sangat strategis lo. Dia dekat sekali jaraknya dengan Avenue Star. Jaraknya cuman 5 menit jalan kaki. Dari Chunking Mansion tengok ke kiri dan jalan terus pasti ketemu. Kalau kalian tengok sebelah kanan trus ada outlet Giordanonya, berarti untuk ke Avenue Star kalian harus berjalan ke arah sebaliknya.
Jika kalian mau belanja merek Giordano, lebih baik kalian jangan beli di dekat daerah sini, karena harganya lebih murah bila beli di Citigate Mall, itu tuh, mall yang dekat tempat wisata Ngong Ping, Patung Budha itu. Serius deh. Saya bandingin ya, saya beli tas koper di Giordani Citigate cuman 160ribu kalau di kurs in. Sementara yang didaerah sini harganya 230ribu. Hehe.. lumayan kan? sementara kalo udah masuk Indonesia, emboh harganya berapa.. :)
Oya, bagi kalian yang muslim, kalau dari arah Chunking Mansion belok kanan ke arah outlet Giordano tadi, trus lurus aja, kalian bakal lihat Masjid di Hongkong. Sayangnya saya belum sempatkan diri sholat disana. :(
Kalau mau makanan halal dan yang pasti, daerah situ ada KFC, MCDnya kok, cuman ya gitu, jangan harap sepaket ada nasinya. Lucunya, nasi disini kayak bonusnya gitu.. :) ya disesuaikan dengan kebiasaan makan penduduk setempat kali ya?
Kalau dari masjid kalian jalan terus, dipersimpangan itu, kalian bakal nemuin gedung bioskopnya. Wakti saya ke sana, promo The Avenger lagi ramai-ramainya, jadi ada robot di situ. Saya poto-poto deh. Di daerah situ banyak banget mall atau toko2 gitu. Lucu2 dan HongKong bangetlah.
Jadi, kalau kalian mau menikmati Hongkong dengan suasana yang sesungguhnya dan murah merdeka, bolehlah sekali-kali coba nginap di Chunking Mansion. InsyaAllah aman. :)

Monday, August 6, 2012

RS Panti Nirmala Malang dan NUH Singapore

10:37 AM Posted by Kaki Rima No comments
Kamis, 2 Agustus 2012, saya mendapat kabar bahwa ayah saya, yang biasa kami sebut PAPA KIM, masuk rumah sakit. Worry? Pasti! Karena papa sedang berada di Malang, rumah asal kami sendirian. Mama sedang ada di luar kota, saya dan kakak saya tentu masih berada di Jakarta.Apalagi ketika itu, saya mendapati kabar sedih itu dari papa sendiri.
Dalam kondisi menangis, papa menyampaikan bahwa papa harus di rawat di rumah sakit karena penyakit jantungnya. Papa tidak pernah menangis ketika beliau sedang sakit. Kalau menangisnya sih lumayan sering, karena papa orang yang sensitif, tapi sensitif yang berhubungan dengan keluarganya ya. Contohnya, ketika papa akan masuk ruang operasi karena penyakit kankernya tahun lalu, waktu saya mau masuk ruang operasi karena sakit usus buntu beberapa tahun lalu, ketika kakak saya masuk rumah sakit juga dan harus dioperasi usus buntu juga. Tentu papa menangis. Papa itu FAMILY man sekali. hehe.. okey, back to sakitnya, nah, kalau untuk sakit diri sendiri papa tak pernah menangis. Jadi saya langsung tahu kalau papa sedang merasa tak enak sekali ketika papa menangis.

Hubungan saya dan papa sangat dekat, wajar, saya anak kedua di keluarga saya dari 3 bersaudara, Kakak saya sudah menikah, adek saya tinggal di Jerman, jadi satu-satunya yang paling dekat dengan papa, tentu saya. Berbagi apa saja antara saya dengan papa. Masak bareng? Curhat soal pacar? ditemenin saat ke salon, atau bahkan sekedar pijit-pijitanpun dengan papa. Mama? dekat juga lah, tapi karena mama kerjanya berbeda kota dengan saya, jadi saya dekatnya dengan papa belakangan ini. :)

Jadi, malam itu, saya memutuskan ke bandara. Setengah delapan malam, tanpa tiket di tangan, saya nekat berangkat ke bandara. Saya harus menemani papa, pikir saya. Tapi sayang, tiket tak didapat meski saya sudah melobi calo-calo di bandara. Sedihnya. :(
Saya tetap berusaha rasional, saya segera pulang ke rumah dan menghubungi travel agen untuk mendapatkan tiket pesawat keesokan harinya.

Sesampainya di RS Panti Nirmala, saya segera menuju ke ruang ICU. Saya baru pertama kali itu ke RS Panti Nirmala Malang meskipun saya orang asli Malang.
Tak ada kesan wah disana, hanya saja tempatnya bersih. Yang paling mengagetkan saya dan membuat saya ingin bertepuk tangan adalah pelayanannya. Cepat dan Ramah. Ramahnya tentu bukan pada satu dua orang saja, tapi semuanya. Terlebih lagi NO DEPOSIT lo.. Kata susternya, keselamatan pasien itu yang utama. Luar biasa! Saya beberapa tahun ini punya pengalaman banyak dengan banyak rumah sakit di Indonesia, cuman tiga kota sih, Jakarta, Malang, Surabaya, jadi ketika saya bilang luar biasa berarti ini memang luar biasa.
Pengalaman berada di RS Panti Nirmala ini mengingatkan saya pada NUH (National University Hospital) yang ada di Singapore. Pelayanannya baik, harga cukup terjangkau dan bersih. Kata Papa, alat-alatnya juga sama dengan yang ada di NUH. Soal NUH jangan tanya, mama saya berobat di Singapore saat divonis terkena kanker usus tahun lalu, dan setelah melalui banyak hal, alhamdulillah sehat kembali.
Yang ditekankan dalam hubungan profesional di NUH adalah hubungan personal antara perawat dan yang dirawat. That's why pelayanannya disebut sangat baik.
RS Panti Nirmala? Plek! Papa bilang, selama di ICU dan di rumah itu, pelayanannya profesional. Ada hubungan positif yang berusaha di bangun untuk membantu proses penyembuhannya.

Luar Biasa..
Alhamdulillah sekarang, baik papa dan mama sudah sehat kembali.
Semoga saja, semakin banyak rumah sakit profesional seperti mereka ini. Mengedepankan kesehatan dan keselamatan pasien di atas segalanya. Forty Thumbs up for them. :)

people called it as LOVE

10:17 AM Posted by Kaki Rima No comments
People called it as love, but i called it as DAMN LOVE!

The stupid things that i always do is that keeping my feeling down. -,-
I am falling in love with him since a long time but i cant tell him.
Damn!
Why not? i dunno!
There are many reasons that show up suddenly when he is with me, somewhere, somehow..
He almost tells everything about the girls with me,
He tells about something i dont want 2 know,
He shares his feeling freely..

And i?
Just act like there is NOTHING IS GOING ON in me.
-,-"

Why love someone looks harder when we are growing up?
Why there are many rules to express our feeling?

Why we cant ignore "people opinion" freely? just think that this is all about you and me?
Love doesn't choose he's a bad or a good man..
Because there is no difference about them..
The different just show in the sensitivity of their humanity to other people, so why we must judging?