Monday, August 6, 2012

RS Panti Nirmala Malang dan NUH Singapore

10:37 AM Posted by Kaki Rima No comments
Kamis, 2 Agustus 2012, saya mendapat kabar bahwa ayah saya, yang biasa kami sebut PAPA KIM, masuk rumah sakit. Worry? Pasti! Karena papa sedang berada di Malang, rumah asal kami sendirian. Mama sedang ada di luar kota, saya dan kakak saya tentu masih berada di Jakarta.Apalagi ketika itu, saya mendapati kabar sedih itu dari papa sendiri.
Dalam kondisi menangis, papa menyampaikan bahwa papa harus di rawat di rumah sakit karena penyakit jantungnya. Papa tidak pernah menangis ketika beliau sedang sakit. Kalau menangisnya sih lumayan sering, karena papa orang yang sensitif, tapi sensitif yang berhubungan dengan keluarganya ya. Contohnya, ketika papa akan masuk ruang operasi karena penyakit kankernya tahun lalu, waktu saya mau masuk ruang operasi karena sakit usus buntu beberapa tahun lalu, ketika kakak saya masuk rumah sakit juga dan harus dioperasi usus buntu juga. Tentu papa menangis. Papa itu FAMILY man sekali. hehe.. okey, back to sakitnya, nah, kalau untuk sakit diri sendiri papa tak pernah menangis. Jadi saya langsung tahu kalau papa sedang merasa tak enak sekali ketika papa menangis.

Hubungan saya dan papa sangat dekat, wajar, saya anak kedua di keluarga saya dari 3 bersaudara, Kakak saya sudah menikah, adek saya tinggal di Jerman, jadi satu-satunya yang paling dekat dengan papa, tentu saya. Berbagi apa saja antara saya dengan papa. Masak bareng? Curhat soal pacar? ditemenin saat ke salon, atau bahkan sekedar pijit-pijitanpun dengan papa. Mama? dekat juga lah, tapi karena mama kerjanya berbeda kota dengan saya, jadi saya dekatnya dengan papa belakangan ini. :)

Jadi, malam itu, saya memutuskan ke bandara. Setengah delapan malam, tanpa tiket di tangan, saya nekat berangkat ke bandara. Saya harus menemani papa, pikir saya. Tapi sayang, tiket tak didapat meski saya sudah melobi calo-calo di bandara. Sedihnya. :(
Saya tetap berusaha rasional, saya segera pulang ke rumah dan menghubungi travel agen untuk mendapatkan tiket pesawat keesokan harinya.

Sesampainya di RS Panti Nirmala, saya segera menuju ke ruang ICU. Saya baru pertama kali itu ke RS Panti Nirmala Malang meskipun saya orang asli Malang.
Tak ada kesan wah disana, hanya saja tempatnya bersih. Yang paling mengagetkan saya dan membuat saya ingin bertepuk tangan adalah pelayanannya. Cepat dan Ramah. Ramahnya tentu bukan pada satu dua orang saja, tapi semuanya. Terlebih lagi NO DEPOSIT lo.. Kata susternya, keselamatan pasien itu yang utama. Luar biasa! Saya beberapa tahun ini punya pengalaman banyak dengan banyak rumah sakit di Indonesia, cuman tiga kota sih, Jakarta, Malang, Surabaya, jadi ketika saya bilang luar biasa berarti ini memang luar biasa.
Pengalaman berada di RS Panti Nirmala ini mengingatkan saya pada NUH (National University Hospital) yang ada di Singapore. Pelayanannya baik, harga cukup terjangkau dan bersih. Kata Papa, alat-alatnya juga sama dengan yang ada di NUH. Soal NUH jangan tanya, mama saya berobat di Singapore saat divonis terkena kanker usus tahun lalu, dan setelah melalui banyak hal, alhamdulillah sehat kembali.
Yang ditekankan dalam hubungan profesional di NUH adalah hubungan personal antara perawat dan yang dirawat. That's why pelayanannya disebut sangat baik.
RS Panti Nirmala? Plek! Papa bilang, selama di ICU dan di rumah itu, pelayanannya profesional. Ada hubungan positif yang berusaha di bangun untuk membantu proses penyembuhannya.

Luar Biasa..
Alhamdulillah sekarang, baik papa dan mama sudah sehat kembali.
Semoga saja, semakin banyak rumah sakit profesional seperti mereka ini. Mengedepankan kesehatan dan keselamatan pasien di atas segalanya. Forty Thumbs up for them. :)

0 comments: